jump to navigation

PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini ) 12 September 2009

Posted by abahbanten in Tidak Dikategorikan.
trackback

Standar Pengembangan PAUD

PGRI Cab Cilegon

PGRI Cab Cilegon

A. RASIONAL

Pada hakikatnya pendidikan dalam konteks pembangunan nasional mempunyai fungsi: (1) pemersatu bangsa, (2) penyamaan kesempatan, dan (3) pengembangan potensi diri. Pendidikan diharapkan dapat memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), memberi kesempatan yang sama bagi setiap warga Negara untuk berpartisipasi dalam pembangunan, dan memungkinkan setiap warga Negara untuk mengembangkan, potensi yang dimilikinya secara optimal. Sementara itu, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi system pendidikan nasional. Undang-undang tersebut memuat visi, misi, fungsi dan tujuan pendidikan nasional serta strategi pembangunan pendidikan nasional, untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, relevan dengan kebutuhan masyarakat , dan berdaya saing dalam kehidupan global. Visi pendidikan nasional adalah mewujudkan system pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Misi pendidikan nasional adalah: (1) mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; (2) meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing di tingkat nasional, regional dan internasional; (3) meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan global; (4) membantu dan menfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; (5) meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas kepribadian yang bermoral; (6) meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar yang bersifat nasional dan global; dan (7) mendorong peran serta masyarakat prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indinesia. Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0-6 tahun) merupakan masa keemasan (golden age) dimana stimulasi seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya. Perlu disadari bahwa masa-masa awal kehidupan anak merupakan masa terpenting dalam rentang kehidupan seseorang anak. Pada masa ini pertumbuhan otak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat (eksplosif). Mengingat pentingnya masa ini, maka peran stimulasi berupa penyediaan lingkungan yang kondusif harus disiapkan oleh para pendidik, baik orang tua, guru, pengasuh ataupun orang dewasa lain yang ada disekitar anak, sehingga anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan seluruh potensinya. Potensi yang dimaksud meliputi aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian, kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni. Pendidikan anak usia dini diberikan pada awal kehidupan anak untuk dapat berkembang secara optimal. Upaya pengembangan harus dilakukan melalui kegiatan bermain agar tidak membuat anak kehilangan masa bermainnya. Bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak, bermain juga membantu anak mengenal dirinya, dengan siapa ia hidup, serta lingkungan tempat di mana ia hidup. Melalui bermain anak memperoleh kesempatan untuk berkreasi, bereksplorasi, menemukan, dan mengekspresikan perasaannya. Atas dasar hal tersebut di atas, maka perlu dirumuskan standar kompetensi / standar perkembangan bagi anak usia dini yang dikembangkan berdasarkan karakteristik perkembangan anak agar dapat digunakan oleh para pendidik anak usia dini dalam mengembangkan seluruh potensi anak.

Bagian Pertama

Disadur dari :

Tim Pengembang:

Pusat Kurikulum

Direktorat  Pendidikan Anak Usia Dini

Direktorat Pembinaan TK dan SD

Universitas Negeri Jakarta

Komentar»

1. hadianiarrahmi - 20 September 2009

Ass Wr Wb. Semalam sy mimpi bertemu aladin & lampu wasiatnya… Aku minta mobil, dikasih mobil… Aku minta motor, dikasih motor… Trus aku minta rmh, dibuatin rmh. Begitu aku minta THR, eh malah disuruh hub blog ini . Met lebaran boz, Maaf lahir batin, sukses & sehat selalu, amien.

“Hadianiarrahmi”

2. abahbanten - 22 September 2009

Wassalamu’alaika Wr. wb
ketika aku ingin kirim THR untuk mu ku titipkan kepada siapa…….. aku bingung….
kita aku panggil jin aladin mu juga kagak datang…… selalu ada jawaban account yours passworrd.
Maka aku berusaha memberkan THR ini Kepadamu……. aku berpikir…….
lewat e-mail hanya ini lewat blog mu juga kagak bisa……. aku bingung
Akhirnya kudapat petunjuk dari karuhun banten
dia berkata : Kagak usah bingung cucuku Yang kau mau THR itu orang nya baik, pinter, cerdas, dan penyabar lagi tajir. THR mu tak berarti bagi dirimu….. mendingan THR Mu itu kau kirimkan aja lewat mimpimu pasti nyampe. ‘?
Akhirnya aku berusaha mimipi
dan memang aku mimpi indah …………………….ketemu kamu ketika berikan THR ini kepada mu……. kau berkata terima kasih kasih kasih kasih dan seterusnya. sampe aku terbangun……………………
( Minal Aidzin Wal faidzin )
Terima kasih………..
Bravo wong Cilegon Banten
Kalau mampir ke banten kabari yah siapa tahu….

3. greenafrei - 2 Juni 2011

intinya bersyukur dengan apa yang di berikan yang maha kuasa…. belajar melulu dari lahir samapi liang lahat.


Tinggalkan komentar